Pak, tolong…….pak!! dengan suara yang keras karena panik melihat temannya terkulai tidak sadarkan diri. Lalu dengan perasaan yang ingin tahu segera saya urungkan niat untuk segera pergi ke masjid dan segera menghampiri pasien yang sudah terbaring ditempat tidur.
Saya dan teman – teman seperjuangan segera memberikan pertolongan pertama sesuai prosedur gawat darurat dengan membagi menjadi 2 tim karena anak SMU yang kecelakaannya ada 2 orang. Karena tempat saya bekerja adalah rumah sakit khusus yang menangani napza dan HIV/AIDS maka untuk selanjutnya pasien harus segera di rujuk kerumah sakit lain untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut.
Setelah persiapan ambulance 2 unit kami pun segera meluncur untuk merujuk kerumah sakit terdekat agar si pasien segera mendapat pertolongan. Dalam perjalanan pasien saya mengalami muntah dan sempat henti nafas dan segera kami miringkan agar tidak terjadi aspirasi serta pertolongan lainnya.Namun apa di kata , ternyata dirumah sakit yang dituju tidak diterima dengan alasan ICU penuh. Hampir sudah 3 rumah sakit menolak dengan alasan yang sama. Kebetulan di rumah sakit yang ketiga ada teman semasa pendidikan dulu dan oleh beliau saya disarankan untuk membawa pasien tersebut ke RS. UKI Jakarta karena disana adalah trauma center.
Alhamdulillah…..sesampai di RS. UKI Jakarta kami langsung diterima tanpa harus pesan kamar dulu, tanpa harus deposit dulu,tanpa Tanya ini – Tanya itu, pokoknya keselamatan pasien adalah nomor WAHID.
Dari kejadian diatas dapat saya simpulkan dan mudah – mudahan menjadi masukan untuk masyarakat luas,guru, para orang tua serta teman – teman yang mempunyai profesi yang sama dengan saya dan lain – lain.
• Agar para orang tua, guru memberikan pengertian pada anak bahwa mengendarai sepeda motor hendaknya menggunakan helm dan ingatkan agar tidak kebut – kebutan di jalan karena membahayakan diri sendiri dan orang lain.
• Untuk masyarakat luas, agar bila memberikan pertolongan ketika ada kecelakaan agar memperhatikan hal – hal sbb:
1. utamakan keselamatan diri sendiri dulu, karena menolong orang kecelakaan dijalan sangat berbahaya dengan lalu lintas yang padat.
2. bila dirasa sudah aman minta bantuan orang lain untuk mengamankan lingkungan tempat kejadian agar tidak ada kecelakaan susulan.
3. bila hendak memindahkan korban ke pinggir jalan jangan langsuung diangkat, tapi kaji dulu “apakah sadar atau tidak, kaki, tangan bisa digerakan atau tidak. Mengapa??? Bisa jadi korban tulangnya hanya retak saja,tapi karena diangkat dengan cara yang salah malah membuat tulang si korban menjadi patah. Ingat…….!!! NO FURTHER HARM ( jangan pertolongan yang kita berikan malah memperburuk kondisi pasien )
4. segera laporkan pada kepolisian dan segera bawa ke RS bila memungkinkan.
• Untuk teman – teman seprofesi:
1. ingatlah bahwa kita juga manusia biasa, bisa kecelakaan juga, dll. Bekerjalah untuk mencari nafkah dan ridho illahi dan bantulah sesama. Jangan memberikan pertolongan yang setengah – setengah. Ingat …..hukum karma berlaku dan berpikirlah bagaimana bila kecelakaan itu mendera kita atau bahkan keluarga kita, apa yang ada dibenak kita ???pasti sama dengan yang dipikirkan oleh keluarga korban kecelakaan.
2. bila ingin merujuk pasien jangan lupa untuk menghubungi IGD rumah sakit yang dituju dan pastikan dapat diterima disana sehingga nyawa pasien adalah prioritas utama.
3. lakukan universal precaution dalam penanganan pasien mengingat di Indonesia prevalensi HIV/AIDS meningkat tajam
4. lakukan semua tindakan sesuai SOP (Standar operasional prosedur) dan prosedur rujukan yang tidak berbelit- belit.
Mudah – mudahan ada manfaatnya, amien……..
NB: artikel ini didedikasikan untuk mas Okta, Ibnu, Agung,mba Upri,nasiah,dr.Fitri dan lain - lain yang mungkin terlupakan. untuk perawat RSKO satu poin bahwa perawatnya sangat kompak( kata dokter IGD loh....)semoga jibaku kita mendapat ridho Allah SWT.amien....
Selamat pagi...