Maraknya pemakaian narkotika dikalangan remaja membawa dampak terhadap penularan HIV/AIDS(untuk HIV/AIDS bisa Klik Disini ). Dimana setiap kali mereka mengadakan pesta narkotika ( Napza: untuk napza bisa Klik Disini )yang diakhiri dengan seks bebas. Padahal seks bebas yang mereka lakukan membawa dampak buruk kesehatan dikemudian hari. Apalagi bila seks bebas tersebut dilakukan dalam keadaan mabuk dan tanpa pengaman.
Sudah banyak remaja putri yang hamil diluar nikah tetapi menggunakan napza. Tidak tahu siapa bapak dari jabang bayi yang dikandung, karena selama ini selalu berganti – ganti pasangan tak kala pesta napza berlangsung. Pertanyaannya siapa yang mau bertanggung jawab terhadap kehamilan tersebut ???
Lantas bagaimana perkembangan janin pada remaja yang hamil tetapi menggunakan napza???perlu di ketahui bahwa konsumsi makanan sebagai asupan si janin berasal dari Ibunya, sehingga apapun yang dikonsumsi seorang ibu hamil, pasti akan dikonsumsi pula oleh si Janin dan konsumsi tersebut merupakan sumber bagi tumbuh-kembang fisik dan dan mental si janin nantinya. Secara fisik dan psikis akibat yang ditimbulkan bagi si janin adalah bilamana nantinya bayi lahir kemungkinan akan cacat, baik cacat jasmani atau cacat rohani (berupa keterbelakangan mental, idiot, bodoh). Belum lagi si bayi dapat menjadi pecandu serta dapat mengakibatkan sakaw bagi si bayi(untuk sakaw bisa klik disini), dengan gejala berupa badan si bayi tiba-tiba gemetaran, berkeringat dan panas dingin yang datang tiba-tiba, merupakan efek bawaan yang terjadi pada bayi yang ibunya pengkonsumsi narkoba( untuk suara tangisan bayi yang sakaw bisa Klik Disini ).
Tahap –tahap perkembangan janin yang dapat terganggu oleh napza :
• Tahap pembentukan organ tubuh
Pada tahap ini, beberapa jenis obat & alkohol, dapat menyebabkan kegagalan pembentukan organ tertentu seperti jantung, lengan dan fungsi wajah.
• Tahap pertumbuhan janin
Pada usia kehamilan sekitar 10 minggu, janin akan mengalami pertumbuhan berat & ukuran yang pesat. Pada tahap ini, beberapa jenis obat dapat menghambat pertumbuhan organ yang masih berkembang, seperti misalnya mata ataupun sistem syaraf. Penggunaan narkoba secara terus-menerus juga dapat meningkatkan resiko terjadinya keguguran, kelahiran premature, termasuk juga kemungkinan bayi lahir dengan ukuran berat badan yang kurang dari semestinya(BBLR).
• Tahap kelahiran
Selain itu ada juga beberapa jenis narkoba yang berbahaya apabila dikonsumsi oleh ibu hamil saat mendekati waktu kelahiran, karena dapat menyebabkan proses kelahiran menjadi sulit, berbahaya, atau juga menyebabkan adanya gangguan kesehatan pada bayi yang baru dilahirkan.
Berikut adalah contoh efek berbahaya dari beberapa jenis narkotika apabila digunakan oleh wanita hamil.
1. Kokain &Methamphetamine
Kokain & Methamphetamine merupakan stimulant yang kuat terhadap sistem syaraf pusat. Kedua jenis zat tersebut dapat menekan nafsu makan, mempersempit pembuluh darah sehingga jantung berdetak lebih kencang, tekanan darah menjadi lebih tinggi. Akibatnya pertumbuhan janin menjadi terganggu, meningkatnya resiko untuk terjadi keguguran, kelahiran premature, abruptio placentae (terlepasnya sebagian plasenta dari dinding rahim, yang dapat menyebabkan terjadinya pendarahan).
Apabila kedua jenis zat berbahaya tersebut dikonsumsi pada akhir kehamilan, maka dapat menyebabkan bayi yang terlahir mengalami ketergantungan zat berbahaya juga menderita gejala putus obat (sakaw) seperti kejang, tidak bisa tidur, kram otot. Para ahli juga percaya bahwa di kemudian hari, mereka juga akan mengalami kesulitan belajar.
2. Heroin & Narkotika lain
Penggunaan narkotika dalam jumlah yang besar meningkatkan resiko kelahiran bayi secara premature yang juga disertai dengan masalah kesehatan lainnya seperti lahir dengan berat badan rendah, mengalami kesulitan bernafas, kadar gula darah yang rendah & perdarahan di kepala (intracranial hemorrhage).
Bayi yang dilahirkan oleh ibu yang mengalami ketergantungan narkotika, sering juga dilahirkan dalam kondisi ketergantungan juga menderita gejala putus obat seperti muntah, diare & kaku pada persendian.
Wanita yang menggunakan narkotika dengan cara di suntik, juga beresiko besar untuk tertular penyakit menular seperti HIV yang dapat berkembang menjadi AIDS. Wanita hamil yang mengidap virus HIV beresiko besar untuk menularkan infeksi tersebut kepada bayi yang dikandungnya.
3. Kokain
Penggunaan kokain selama kehamilan dapat mempengaruhi wanita hamil & janin yang dikandungnya dalam berbagai cara. Pada masa awal kehamilan, kokain dapat meningkatkan resiko terjadinya keguguran. Kemudian pada tahap berikutnya, dapat memicu terjadinya kelahiran premature, lahir dengan berat badan rendah atau terganggunya pertumbuhan janin. Bayi yang lahir secara prematur dengan berat badan lahir rendah akan meningkatkan resiko untuk mengalami gangguan mental, cerebral palsy bahkan kematian. Bayi yang terkena pengaruh dari kokain juga cenderung memiliki ukuran kepala yang kecil, yang secara umum menunjukkan ukuran otak yang lebih kecil juga meningkatkan resiko untuk mengalami kesulitan belajar.
4. Ganja
Penelitian mengenai efek penggunaan ganja oleh wanita hamil sebenarnya tidak terlalu spesifik. Hal ini karena biasanya ganja digunakan berbarengan dengan obat lain, rokok & alcohol. Seperti bahan berbahaya lainnya, maka penggunaan ganja saat kehamilan beresiko menyebabkan kelahiran bayi premature bayi lahir dengan berat badan rendah.
Untuk mengetahui jenis – jenis napza yang telah disebutkan diatas bisa Klik Disini dan artikel lainnya dengan melihat daftar isi yang ada di sebelah kanan
Cacat pada janin & masalah kesehatan lain yang dapat timbul akibat penggunaan narkotika dan bahan berbahaya sebenarnya dapat dicegah seluruhnya. Caranya adalah dengan menghentikan penggunaan narkotika & bahan berbahaya lainnya sebelum hamil atau mencegah terjadinya kehamilan sebelum merasa yakin dapat menghindari narkotika saat hamil. Apabila ternyata baru mengetahui hamil saat masih mengkonsumsi narkotika & bahan berbahaya lainnya (kecuali heroin), maka sebaiknya hentikan penggunaan bahan-bahan tersebut segera setelah mengetahui dirinya hamil. Hal ini karena bahaya akan terus meningkat apabila terus digunakan. Bagi yang menggunakan napza tetapi hamil, sebaiknya konsultasi dengan tenaga kesehatan mengenai jalan terbaik untuk janin dan ibunya.
NB: dari berbagai sumber.
Lantas bagaimana perkembangan janin pada remaja yang hamil tetapi menggunakan napza???perlu di ketahui bahwa konsumsi makanan sebagai asupan si janin berasal dari Ibunya, sehingga apapun yang dikonsumsi seorang ibu hamil, pasti akan dikonsumsi pula oleh si Janin dan konsumsi tersebut merupakan sumber bagi tumbuh-kembang fisik dan dan mental si janin nantinya. Secara fisik dan psikis akibat yang ditimbulkan bagi si janin adalah bilamana nantinya bayi lahir kemungkinan akan cacat, baik cacat jasmani atau cacat rohani (berupa keterbelakangan mental, idiot, bodoh). Belum lagi si bayi dapat menjadi pecandu serta dapat mengakibatkan sakaw bagi si bayi(untuk sakaw bisa klik disini), dengan gejala berupa badan si bayi tiba-tiba gemetaran, berkeringat dan panas dingin yang datang tiba-tiba, merupakan efek bawaan yang terjadi pada bayi yang ibunya pengkonsumsi narkoba( untuk suara tangisan bayi yang sakaw bisa Klik Disini ).
Tahap –tahap perkembangan janin yang dapat terganggu oleh napza :
• Tahap pembentukan organ tubuh
Pada tahap ini, beberapa jenis obat & alkohol, dapat menyebabkan kegagalan pembentukan organ tertentu seperti jantung, lengan dan fungsi wajah.
• Tahap pertumbuhan janin
Pada usia kehamilan sekitar 10 minggu, janin akan mengalami pertumbuhan berat & ukuran yang pesat. Pada tahap ini, beberapa jenis obat dapat menghambat pertumbuhan organ yang masih berkembang, seperti misalnya mata ataupun sistem syaraf. Penggunaan narkoba secara terus-menerus juga dapat meningkatkan resiko terjadinya keguguran, kelahiran premature, termasuk juga kemungkinan bayi lahir dengan ukuran berat badan yang kurang dari semestinya(BBLR).
• Tahap kelahiran
Selain itu ada juga beberapa jenis narkoba yang berbahaya apabila dikonsumsi oleh ibu hamil saat mendekati waktu kelahiran, karena dapat menyebabkan proses kelahiran menjadi sulit, berbahaya, atau juga menyebabkan adanya gangguan kesehatan pada bayi yang baru dilahirkan.
Berikut adalah contoh efek berbahaya dari beberapa jenis narkotika apabila digunakan oleh wanita hamil.
1. Kokain &Methamphetamine
Kokain & Methamphetamine merupakan stimulant yang kuat terhadap sistem syaraf pusat. Kedua jenis zat tersebut dapat menekan nafsu makan, mempersempit pembuluh darah sehingga jantung berdetak lebih kencang, tekanan darah menjadi lebih tinggi. Akibatnya pertumbuhan janin menjadi terganggu, meningkatnya resiko untuk terjadi keguguran, kelahiran premature, abruptio placentae (terlepasnya sebagian plasenta dari dinding rahim, yang dapat menyebabkan terjadinya pendarahan).
Apabila kedua jenis zat berbahaya tersebut dikonsumsi pada akhir kehamilan, maka dapat menyebabkan bayi yang terlahir mengalami ketergantungan zat berbahaya juga menderita gejala putus obat (sakaw) seperti kejang, tidak bisa tidur, kram otot. Para ahli juga percaya bahwa di kemudian hari, mereka juga akan mengalami kesulitan belajar.
2. Heroin & Narkotika lain
Penggunaan narkotika dalam jumlah yang besar meningkatkan resiko kelahiran bayi secara premature yang juga disertai dengan masalah kesehatan lainnya seperti lahir dengan berat badan rendah, mengalami kesulitan bernafas, kadar gula darah yang rendah & perdarahan di kepala (intracranial hemorrhage).
Bayi yang dilahirkan oleh ibu yang mengalami ketergantungan narkotika, sering juga dilahirkan dalam kondisi ketergantungan juga menderita gejala putus obat seperti muntah, diare & kaku pada persendian.
Wanita yang menggunakan narkotika dengan cara di suntik, juga beresiko besar untuk tertular penyakit menular seperti HIV yang dapat berkembang menjadi AIDS. Wanita hamil yang mengidap virus HIV beresiko besar untuk menularkan infeksi tersebut kepada bayi yang dikandungnya.
3. Kokain
Penggunaan kokain selama kehamilan dapat mempengaruhi wanita hamil & janin yang dikandungnya dalam berbagai cara. Pada masa awal kehamilan, kokain dapat meningkatkan resiko terjadinya keguguran. Kemudian pada tahap berikutnya, dapat memicu terjadinya kelahiran premature, lahir dengan berat badan rendah atau terganggunya pertumbuhan janin. Bayi yang lahir secara prematur dengan berat badan lahir rendah akan meningkatkan resiko untuk mengalami gangguan mental, cerebral palsy bahkan kematian. Bayi yang terkena pengaruh dari kokain juga cenderung memiliki ukuran kepala yang kecil, yang secara umum menunjukkan ukuran otak yang lebih kecil juga meningkatkan resiko untuk mengalami kesulitan belajar.
4. Ganja
Penelitian mengenai efek penggunaan ganja oleh wanita hamil sebenarnya tidak terlalu spesifik. Hal ini karena biasanya ganja digunakan berbarengan dengan obat lain, rokok & alcohol. Seperti bahan berbahaya lainnya, maka penggunaan ganja saat kehamilan beresiko menyebabkan kelahiran bayi premature bayi lahir dengan berat badan rendah.
Untuk mengetahui jenis – jenis napza yang telah disebutkan diatas bisa Klik Disini dan artikel lainnya dengan melihat daftar isi yang ada di sebelah kanan
Cacat pada janin & masalah kesehatan lain yang dapat timbul akibat penggunaan narkotika dan bahan berbahaya sebenarnya dapat dicegah seluruhnya. Caranya adalah dengan menghentikan penggunaan narkotika & bahan berbahaya lainnya sebelum hamil atau mencegah terjadinya kehamilan sebelum merasa yakin dapat menghindari narkotika saat hamil. Apabila ternyata baru mengetahui hamil saat masih mengkonsumsi narkotika & bahan berbahaya lainnya (kecuali heroin), maka sebaiknya hentikan penggunaan bahan-bahan tersebut segera setelah mengetahui dirinya hamil. Hal ini karena bahaya akan terus meningkat apabila terus digunakan. Bagi yang menggunakan napza tetapi hamil, sebaiknya konsultasi dengan tenaga kesehatan mengenai jalan terbaik untuk janin dan ibunya.
NB: dari berbagai sumber.
Hati... 2x barang terlarang, tp justru yang dilarang makin menantang, gmn ya?
Obat Keputihan
Obat Pembesar